Ibra: Riuhnya Stadion Akan Terdengar ke Seluruh Malmo
Paris - Zlatan Ibrahimovic antusias menantikan saat-saat "kepulangannya" ke Malmo. Klub Ibra saat ini, Paris Saint-Germain, telah diputuskan untuk berada satu grup dengan Malmo FF, klub pertama Ibra dulu.
Dalam undian Liga Champions yang berlangsung kemarin malam, Kamis (27/8), PSG dan Malmo diundi dan terpilih masuk ke Grup A. Selain keduanya, grup tersebut juga diisi oleh Real Madrid dan FC Porto.
Tentu, menghadapi Malmo bakal menghadirkan nostalgia tersendiri untuk Ibra. Ia tidak hanya bermain di klub tersebut, tetapi juga lahir dan tumbuh besar di lingkungan kota Malmo.
"Ini seperti yang diharapkan," tulis Ibra di akun Facebook resminya.
Ibra lahir dari keluarga imigran asal Bosnia. Ayahnya, Sefik, pindah ke Swedia pada tahun 1977. Di Swedia-lah Ibra kemudian lahir. Ia tumbuh dengan bermain di jalanan Rosengard, sebuah daerah yang banyak dihuni kaum imigran di Malmo.
Dalam buku biografinya, I Am Zlatan, Ibra mengakui kalau ia tumbuh dalam situasi yang sulit. Ia mengaku pernah mencuri sepeda dan permen semasa kecil.
Ibra juga masih ingat betul sepeda tersebut dicurinya dari seorang tukang pos.Meski tak semuanya menyenangkan, Ibra mendekap Malmo erat-erat di benaknya. Oleh karenanya, kepulangannya ke Malmo, pada matchday V Liga Champions musim ini, terasa sentimental.
"Saya telah mengalami banyak hal sepanjang karier saya bermain bola dan ini akan menjadi salah satunya. Merupakan mimpi saya bermain di Liga Champions di Malmo."
"Sayangnya, tidak semua penduduk Malmo bisa muat menonton di stadion. Tapi, saya yakin keriuhan dari dalam stadion akan menyebar ke seluruh kota," tulis Ibra lagi.
PSG akan langsung menghadapi Malmo pada matchday I, 15 September mendatang. Namun, saat itu PSG akan bertindak sebagai tuan rumah. Baru pada 25 November 2015, Malmo gantian menjamu PSG. Pada saat itulah Ibra pulang ke rumahnya.